PERSADATRAINING.CO.ID – Dalam dunia manajemen, seorang manajer dianggap sebagai pekerja intelektual yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan tim dan organisasi menuju tujuan yang telah ditetapkan. Berbeda dengan pekerjaan fisik yang mengandalkan kekuatan otot, manajer bekerja dengan “otak”. Mereka harus mampu berpikir kritis, menganalisis situasi, dan mengambil keputusan yang tepat. Oleh karena itu, pentingnya keterampilan berpikir yang baik menjadi salah satu aset bagi seorang manajer.
Keterampilan Berpikir: Fondasi Penting bagi Manajer
Keterampilan berpikir, seperti halnya keterampilan lainnya, tidak muncul begitu saja. Seorang manajer tidak bisa mengandalkan intuisi semata untuk menghasilkan keputusan yang berkualitas. Keterampilan ini perlu dibangun melalui latihan yang konsisten dan terarah. Dua konsep yang sangat penting dalam pengembangan keterampilan berpikir adalah Deliberate Practice dan Deep Practice. Deliberate Practice merujuk pada latihan yang dirancang dengan tujuan tertentu, fokus pada aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, dan dilakukan secara berulang dengan evaluasi yang tepat. Sementara itu, Deep Practice melibatkan pemahaman mendalam dan pengulangan terus-menerus untuk menginternalisasi keterampilan tersebut.
Namun, meskipun konsep ini sudah dikenal dalam dunia pengembangan keterampilan, masih banyak manajer yang belum mengetahui bagaimana cara meningkatkan keterampilan berpikir mereka. Ironisnya, ada pula yang menganggap bahwa keterampilan berpikir akan berkembang secara alami seiring waktu tanpa perlu usaha khusus. Pandangan ini sangat keliru, karena otak manusia tidak memiliki mekanisme otomatis untuk menciptakan keterampilan baru tanpa latihan yang terstruktur.
Mengapa Banyak Manajer Gagal Menguasai Keterampilan Berpikir?
Salah satu alasan utama mengapa banyak manajer gagal dalam menguasai keterampilan berpikir adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya latihan yang tepat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pentingnya keterampilan berpikir tidak hanya sekadar bawaan lahir atau sesuatu yang bisa dipelajari dengan mudah tanpa usaha. Ia harus dibentuk melalui pelatihan yang intensif dan praktek yang terus menerus.
Sebagai contoh, dalam dunia manajemen, pengambilan keputusan adalah salah satu tugas utama seorang manajer. Keputusan yang diambil oleh seorang manajer dapat mempengaruhi seluruh organisasi, baik dari segi operasional, finansial, maupun moral tim. Keputusan yang baik biasanya lahir dari kemampuan berpikir yang tajam dan analisis yang matang. Namun, jika seorang manajer tidak memiliki keterampilan berpikir yang baik, keputusan yang diambil bisa menjadi lemah, tidak berdasar, atau bahkan merugikan perusahaan.
Langkah-langkah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Untuk mengatasi tantangan ini, penting bagi setiap manajer untuk secara aktif meningkatkan keterampilan berpikir mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
- Melakukan Deliberate Practice: Seperti yang telah disebutkan, Deliberate Practice melibatkan latihan yang fokus pada aspek-aspek tertentu yang ingin ditingkatkan. Sebagai manajer, Anda bisa mulai dengan mengidentifikasi area di mana Anda merasa perlu meningkatkan keterampilan berpikir, seperti pemecahan masalah, analisis data, atau pengambilan keputusan strategis. Kemudian, lakukan latihan-latihan yang dirancang khusus untuk memperkuat area tersebut.
- Mengikuti Pelatihan yang Tepat: Manajer perlu mengikuti pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Pelatihan ini dapat berupa workshop, kursus online, atau mentoring dengan ahli di bidang tertentu. Pelatihan yang tepat tidak hanya akan memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan tersebut dalam situasi yang terkontrol.
- Menerapkan Deep Practice: Deep Practice lebih dari sekadar mengulang-ulang suatu keterampilan. Ini melibatkan pemahaman mendalam dan refleksi atas proses yang dilakukan. Misalnya, setelah mengambil sebuah keputusan, seorang manajer harus merefleksikan proses berpikir yang terjadi. Apa yang berhasil? Apa yang bisa diperbaiki? Dengan cara ini, keterampilan berpikir akan semakin tajam dan efektif.
- Menerapkan Praktek Secara Konsisten: Setelah mengikuti pelatihan dan melakukan deliberate practice, manajer harus secara konsisten mempraktekkan keterampilan yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Konsistensi adalah kunci dalam membentuk kebiasaan berpikir yang baik.
Mengapa Keterampilan Berpikir yang Baik Menentukan Kualitas Manajer
Seorang manajer yang memiliki keterampilan berpikir yang baik cenderung membuat keputusan yang lebih berkualitas. Keputusan yang baik tidak hanya didasarkan pada data yang ada, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk memprediksi berbagai kemungkinan, mengevaluasi risiko, dan mempertimbangkan dampak jangka panjang. Oleh karena itu, keterampilan berpikir yang baik akan membantu manajer dalam mengambil keputusan yang lebih bijak dan berdampak positif bagi organisasi.
Sebaliknya, manajer yang tidak memiliki keterampilan berpikir yang memadai mungkin membuat keputusan yang terburu-buru, berdasarkan asumsi yang tidak valid, atau tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan menurunkan kredibilitas manajer tersebut di mata tim dan atasan mereka.
Kesimpulannya, untuk menjadi manajer yang sukses, keterampilan berpikir yang baik adalah mutlak diperlukan. Ini bukan keterampilan yang muncul secara alami, melainkan hasil dari latihan yang tepat dan konsisten. Dengan menguasai keterampilan berpikir melalui deliberate practice, pelatihan yang tepat, dan deep practice, seorang manajer akan lebih siap dalam menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia kerja, dan mampu mengambil keputusan yang berdampak positif bagi organisasi.